Oleh: Ustadz
Abu Ya’la Babussalam,Lc
( EdiNugroho.com)
– Bismillah Wa
‘Ala Sunnati Rasuulillah.
Fenomena
artis atau bintang sinetron yang bertaubat dan meninggalkan dunia intertaiment
bukanlah baru sekali dua kali, namun sudah sering terjadi, berkat rahmat dan
hidayah dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala tentunya.
Diantaranya
adalah seorang artis wanita yang sangat terkenal bernama Soraya Abdullah Balvas
yang mengenal dakwah Tauhid dan Sunnah lalu meninggalkan dunia keartisan dan
memilih mengenakan jilbab dan cadar.
Melalui
dakwah Al-Ustadz Abu Jibril Hafizhahullah (Da’i Sunni dari Majelis Mujahidin
Indonesia) ia pun menggali ilmu agama hingga akhirnya ia memutuskan untuk
melepaskan diri dari dunia model dan keartisan serta memilih menutup auratnya
dengn Hijab Syar’i. Akan tetapi sudah menjadi hal yang maklum, disetiap jalan
kebaikan tentu tidak bersih dari godaan dan tantangan. Demikianlah Sunnatullah
pasti berlaku bagi mereka yang ingin menuju jalan yang benar demi menggapai
Ridho Tuhan-Nya.
Diantara
yang membuat mulut nggak bisa diam alias sering berkomentar jelek terhadap
agama dan orang-orang yang menjalankan agama adalah kejahilan, yakni kebodohan.
Salah satunya adalah yang dialami oleh suami Shiren Sunkar.
Salah
seorang aktor sinetron SCTV “Cinta Fitri”, artis terkenal bernama Teuku Wisnu
yang kini mulai bersentuhan dengan dunia ilmu secara bertahap pun menuai banyak
kritikan dan hujatan dari para penggemarnya, demikianlah diantara tantangan
para pejuang rabbani yang sedang bangkit memperjuangkan nilai-nilai agamanya
dalam kehidupan sehari-hari.
Ayah seorang
bayi mungil bernama Adam ini mulai menapaki lautan ilmu dan mulai mengarungi
samudera iman sejak mulai dekat dengan para Da’i Radio Rodja; sebuah Radio
Dakwah Sunniyah yang terletak di Cileungsi bogor, yang di bina oleh Al-Ustadz
Abu Yahya Badrussalam, seorang Da’i Muwahhid alumni Madinah Of University.
Sejarah
mencatat, Radio dan TV Rodja merupakan sebuah media dakwah yang banyak
memberikan jasa terhadap Dakwah Tauhid dan Sunnah mulai dari Pedesaan sampai
perkotaan, mendapat rekomendasi dari para Tokoh Ulama Dunia diantaranya Syaikh
Shalih Fauzan Bin Abdillah Al-Fauzan, bahkan konon Mantan Menteri Hukum dan HAM
Republik Indonesia Bpk Patrialis Akbar pun mulai mengenal Islam dan Sunnah
secara spesifik berkat perantara Radio Rodja yang diperkenalkan oleh Sopir
pribadinya.
Radio Rodja
bukanlah satu-satunya media dakwah yang paling benar dan tak mungkin salah,
karena para pemateri Radio Rodja bukanlah para Malaikat yang suci yang bebas
dari kesalahan dan kekeliruan alias ma’shum, akan tetapi Radio Rodja adalah
Media Islam yang berupaya menyelamatkan ummat ini dari keterpurukan rohani
melalui syi’ar-syi’ar Tauhid dan Tarbiyah Manhaj Salafiyah yang di
publikasikannya kehadapan masyarakat Muslimin Indonesia, dan disana banyak
media-media Dakwah lain yang memiliki visi misi sama seperti Radio Rodja; yakni
memurnikan aqidah, menebar sunnah dan memberantas aliran-aliran sesat di Nusantara,
sedangkan Rodja adalah salah satu diantaranya.
Seiring
berjalannya waktu mengarungi lautan keislaman dan menggali ilmu agama, Teuku
Wisnu pun mulai memelihara jenggot dan mengenakan celana diatas mata kaki, satu
amalan yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang kecuali yang diberi Taufiq
oleh Allah Jalla Wa ‘Ala. tidaklah hal itu dilakukan kecuali karena saking
cintanya teuku Wisnu dengan Nabi nya,Yakni Muhammad Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam, sehingga hal-hal yang dianggap sepele oleh sebagian orang
namun diperintahkan oleh sang Nabi ia patuh untuk melaksanakannya. Demikianlah
ciri mukmin sejati, mendengar dan taat terhadap segala perintah Allah dan
Rasul-Nya. Walaa Nuzakkii ‘Allaahi Ahadaa…
Begitu pula
istri Teuku Wisnu, Shiren Sunkar, seorang perempuan keturunan Yaman dari
kalangan bani Sunkar yang secara bertahap pun mulai mengenakan busana Syar’i,
menutup auratnya demi menjaga kehormatannya sebagai seorang Muslimah. Semuanya
mereka lakukan step by step sesuai kadar ilmu dan pengetahuan yang
mereka dapatkan dari para juru dakwah yang membimbing. Demikianlah ciri Muslim
ideal; yakni mengamalkan ilmu meskipun hanya satu dua ayat yang ia ketahui.
Jenggot
adalah perintah Nabi yang mulia. pembeda antara kafir dan muslim diantara nya
adalah jenggot, demikian pula celana diatas mata kaki adalah murni perintah
Nabi dan merupakan Syi’ar islami, terdapat sejumlah dalil yang mensyariatkannya
dalam Kitab Shahih Bukhori.
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحْفُوا
الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
“Potong
pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623)
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا
الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
“Selisilah
orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.” (HR. Muslim no. 625)
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
جُزُّوا
الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
“Pendekkanlah
kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi.” (HR. Muslim no. 626)
Demikian lah
Peritah Rasulullah kepada ummatnya….
Perihal
mencukur jenggot itu haram atau makruh; yang pasti Nabi melarang potong
jenggot. Perihal memelihara jenggot itu wajib atau sunnah; yang pasti Nabi
memerintahkan pelihara jenggot.
Lalu, kenapa
ada orang mencela?
Kenapa ada
orang menghina?
Sadarkah
orang yang mencela bahwa anda telah menghina Syari’at Allah yang mulia?
Sadarkah
orang yang menghina bahwa anda telah menghina Sunnah Nabi yang mulia?
Anda mau
tidak berjenggot ya silahkan!
Lantas
mengapa anda repot dengan orang berjenggot?
Teuku Wisnu
bangga dengan Sunnah Nabi nya, dia bangga dengan agamanya?
Apakah Teuku
Wisnu harus bangga dengan agama kafir sebagimana anda bangga pakek Topi
Senterclaus saat hari natal dan tahun baru?
Silahkan
buka pola fikir anda !!
Demikian
pula ketika Teuku Wisnu mengenakan “celana cingkrang” (alias celana diatas mata
kaki), karena Isbal dalam Syari’at Islam adalah mamnu’ (dilarang).
Isbal
artinya menjulurkan pakaian melebihi mata kaki. Isbal terlarang dalam Islam,
hukumnya minimal makruh atau bahkan haram.
Banyak sekali dalil dari hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mendasari hal ini.
Banyak sekali dalil dari hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mendasari hal ini.
Nabi Shallallahu’alaihi
wa sallam bersabda:
ما أسفل من
الكعبين من الإزار ففي النار
“Kain yang
panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhari 5787)
Rasulullah
bersabda:
ثلاثة لا
يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم المسبل والمنان
والمنفق سلعته بالحلف الكاذب
“Ada tiga
jenis manusia yang tidak akan diajak biacar oleh Allah pada hari Kiamat, tidak
dipandang, dan tidak akan disucikan oleh Allah. Untuk mereka bertiga siksaan
yang pedih. Itulah laki-laki yang isbal yakni menjulurkan kain meewati mata
kaki, orang yang mengungkit-ungkit sedekah dan orang yang melariskan barang dagangannya
dengan sumpah palsu”. (HR. Muslim, 106)
لا تسبن أحدا
، ولا تحقرن من المعروف شيئا ، ولو أن تكلم أخاك وأنت منبسط إليه وجهك ، إن ذلك من
المعروف ، وارفع إزارك إلى نصف الساق ، فإن أبيت فإلى الكعبين ، وإياك وإسبال
الإزار ؛ فإنه من المخيلة ، وإن الله لا يحب المخيلة
“Janganlah
kalian mencela orang lain. Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun,
walaupun itu hanya dengan bermuka ceria saat bicara dengan saudaramu. Itu saja
sudah termasuk kebaikan. Dan naikan kain sarungmu sampai pertengahan betis. Kalau
engkau enggan, maka sampai mata kaki. Jauhilah isbal dalam memakai kain sarung.
Karena isbal itu adalah kesombongan. Dan Allah tidak menyukai kesombongan” (HR. Abu Daud 4084 dalam kitab
Shahih Sunan Abi Daud)
Demikian lah
perintah Nabi. Mengapa anda mencela ?
Mengapa anda
menghina?
Perihal
memenjangkan kain dibawah mata kaki itu Makruh atau haram; yang pasti Nabi
melarang isbal! Perihal memakai kain diatas mata kaki itu sunnah atau wajib;
yang pasti Nabi memerintahkan memakai kain diatas mata kaki!
Lalu mengapa
anda yang repot ?
Mengapa anda
yang sewot ?
Kalau anda
menyatakan bahwa penampilan Teuku Wisnu yang memelihara jenggot dan mengenakan
celana diatas mata kaki itu mirip “teroris”, maka ketahuilah bahwa penampilan
anda yang rapi dan tidak berjenggot saya rasa mirip para koruptor!
Oleh karena
itu, berfikir dan berfikirlan anda sebelum melecehkan satu syariat diantara
syariat-syariat Allah dan Rasul-Nya! Dan tanyalah pada diri anda apakah anda
benar-benar pengikut Rasulullah atau bukan.
Karena Rasulullah
bersabda:
« فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى ».
“Barang
siapa yang membenci sunnahku maka bukan dariku.“
Siapa yang
membenci ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, perlu dipertanyakan
keimanannya.
Siapa yang
membenci tauhid, sunnah, jilbab wanita muslimah yang sesuai syariat,
memanjangkan jenggot, mengangkat celana di atas dua mata kaki, makan dan minum
dengan tangan kanan, siapa yang membenci semua ini, perlu dipertanyakan,
“apakah ia sedang menghina Rasulullah atau sedang menghina dirinya sendiri?”
Allahu
A’lam.
- See more at: http://www.EdiNugroho.com/news/2015/01/05/teuku-wisnu-berjenggot-kenapa-anda-yang-repot.html