(The Red Cross Scam)
Oleh: Abu Ya'la Babussalam, Lc. MA,
Palang Merah adalah bencana dari 'kegiatan ilegal yang terorganisir' (racket) dalam bisnis yang menghasilkan uang dari penderitaan rakyat, terutama dari kejadian bencana yang benar-benar direkayasa seperti serangan 11 September 2001 terhadap Menara Kembar – World Trade Center.
Jadi apa yang disebut dengan 'amal' tidak lebih dari sarana untuk memeras lebih banyak uang rakyat dan melimpah-ruahkan pundi-pundi orang-orang mega-kaya yang uangnya sudah luber.
(Catatan Editor: Kutipan ini dari buku John Hamer, The Falsification of History: Our Distorted Reality
(2012), menyajikan gambaran yang mengganggu Palang Merah. Saya menduga
masih banyak lagi hal yang untuk diungkapkan mengenai Palang Merah
ini..)
Palang Merah Internasional merupakan front organization*) yang dikendalikan oleh Elite yang tujuan sebenarnya adalah kebalikannya dari tujuan yang telah ditetapkan.
Saat terjadi bencana 'alam' seperti
Badai Katrina, gempa Haiti atau Tsunami Jepang, Palang Merah membanjiri
siaran radio/televisi dengan iklan mencari sumbangan. Dengan musik penuh
pathos (rasa kesedihan) diputar sebagai latarbelakang musik,
penyiar mengatakan bahwa Palang Merah 'selalu ada di saat dibutuhkan'
dan sekarang ada korban miskin menderita, 'tidak akankah Anda
menolongnya, bukalah hati dan dompet Anda?"
Orang-orang
ini benar-benar menguasai ilmu memeras uang dari rakyat dengan membabi
buta. Misalnya, debu pembongkaran World Trade Center saja belum selesai
dibersihkan (sungguh-sungguh), Palang Merah sudah meminta kepada kita
semua untuk menyumbangkan darah dan uang untuk membantu keluarga para
korban serangan 'teroris'. Ribuan orang menyumbangkan darahnya dan
bahkan lebih dari itu, memberi jutaan dolar kepada Palang Merah. Mungkin
kejadian itu akan menjadi penting untuk kita bertanya, 'darah untuk
siapa'?. Semua orang sudah mati (ada beberapa yang luka-luka) jadi
mengapa Palang Merah meminta sumbangan darah siang dan malam selama
seminggu atau lebih?
Jawabannya adalah refleksi dari tujuan
Palang Merah yang sebenarnya. Sedih untuk mengatakan bahwa Palang Merah
merupakan bencana dari ''kegiatan ilegal yang terorganisir – (racket).'
yang dalam usahanya menghasilkan uang dari penderitaan rakyat, terutama
dalam bencana yang benar-benar direkayasa seperti serangan 11 September
2001. Mereka menjual darah, tentu saja, tapi mereka juga tampaknya
menggunakan darah untuk hal-hal lain yang masyarakat umum tidak
mengetahui rahasianya, dan seseorang lazim bertanya kemana semua uang
tersebut disalurkan dan kepada siapa?.
Untuk sebagian besar, mereka menyimpan
dana untuk dirinya sendiri. Para keluarga korban serangan 11 September
2001 harus merengek-rengek, mengganggu dan mengancam Palang Merah dalam
upaya untuk mendapatkan $11 juta yang tidak mereka berikan kepada
keluarga korban, selama satu tahun setelah kejadian - dan itu hanya apa
yang kita ketahui dari media, jadi saya duga bahwa angka sebenarnya jauh
lebih besar dari ini.
CEO Palang Merah dan administrator senior lainnya menerima gaji dan tunjangan besar. Memalukan.
Semuanya dibayar langsung dari kontribusi. Pada saat penulisan, gaji
presiden saat ini hampir $ 700.000 per tahun dan total pendapatan Palang
Merah adalah jauh melebihi dari $ 3 milyar!
Badai Katrina dan Serangan 11 September 2001
Pada September 2005, Paul Joseph Watson
dan Alex Jones menulis, "Sebagai akibat badai Katrina terus mendatangkan
kekacauan dan malapetaka di tengah laporan tentang penjarahan massal,
menembaki helikopter penyelamat, pemerkosaan dan pembunuhan, pembentukan
organisasi media yang mempromosikan Palang Merah sebagai sebuah
organisasi yang layak untuk memberikan sumbangan. Situs terbesar di
dunia, Yahoo.com, menampilkan tautan sumbangan Palang Merah yang
mencolok pada halaman depan. Setiap kali ada bencana besar Palang Merah
dan organisasi serupa seperti United Way diberikan perhatian oleh semua
media, namun organisasi amal lainnya yang kecil hanya ada dalam
bayang-bayang. Ini tidaklah dimaksud untuk mengatakan bahwa sebagian
besar pekerja Palang Merah bukanlah orang-orang baik yang
sungguh-sungguh ingin membantu mereka yang membutuhkan".
Sesungguhnya Palang Merah telah tertangkap basah melakukan tindakan salah - 'red-handed'
menahan uang setelah terjadinya bencana mengerikan yang membutuhkan
dana segera. Atas nama 'Liberty Fund' untuk bantuan keluarga serangan 11
September 2001, Palang Merah mengumpulkan $ 564 juta sumbangan, namun
hanya sekitar $ 150 juta yang benar-benar dibagikan.
Presiden Palang Merah, Dr. Bernadine Healy
dengan arogan menyatakan, "The Liberty Fund adalah dana perang. Dana
ini telah berkembang menjadi dana perang. Kita harus memiliki
ketersediaan darah. Kita harus memiliki kemampuan untuk membantu tentara
jika mereka pergi ke medan perang. Kita harus memiliki kemampuan untuk
membantu korban besok." (Dia mengundurkan diri karena di pecat pada
Desember 2001, dan meninggal pada tahun 2011.)
Pada 3 Januari 2005, CNN melaporkan:
"Derma mengalir lancar setelah serangan teroris 11 September 2001,
meningkat lebih dari $1 miliar. Tapi pertanyaannya adalah kemana dan
bagaimana serta berapa banyak uang yang didistribusikan. Menerima bagian
terburuk pada hari Selasa … dalam sidang Energi dan Komite
Perdagangan DPR, panel pengawasan pengunduran diri Presiden Palang
Merah, Dr Bernadine Healy yang lalai. Healy terpukul oleh keputusan
seorang pejabat Palang Merah New York yang meminta untuk menyisihkan
'hampir setengah dari uang yang terkumpul untuk kebutuhan masa depan
yang mungkin termasuk serangan teroris "Saya melihat Palang Merah telah
mengumpulkan ratusan juta dolar, publik menyumbangkan dengan maksud
digunakan untuk para korban 11 September 2001. Saya melihat dana mereka
dipindahkan ke dalam rencana jangka panjang organisasi. Demikian
menurut kesaksian Jaksa Agung New York, Eliot Spitzer."
Warisam Korupsi
Faktanya Palang Merah memiliki sejarah
lama yang kotor, mencuri sumbangan uang tunai yang diperuntukkan untuk
bantuan bencana. Seperti setelah terjadi bencana gempa bumi di San
Fransisco pada tahun 1989, Palang Merah hanya menyumbangkan $10 juta
dari $50 juta yang telah terkumpul dan menyimpan sisanya.
Demikian pula, setelah menyusul
pengeboman Oklahoma City pada tahun 1995 dan banjir the Red River pada
tahun 1997 banyak juga sumbangan yang ditahan. Bahkan jauh sebelum ini
ketika Perang Korea, Palang Merah menjarah paket bantuan yang terkenal
disebut dengan 'Red Cross Parcels'.
Palang Merah sangat mahir dalam mencuri
uang dan penjarahan pos (mail) dan telah diekspos berkali-kali dalam hal
ini, namun telah diperkenankan untuk melepaskan diri dari sanksi,
hukuman atau diekspos karena organisasi ini begitu erat, dan memang
terkait erat dengan pembentukan Elite. Maka tanpa diragukan lagi
organisasi ini dijalankan oleh Elite orang dalam yang tujuannya adalah
untuk mengumpulkan informasi intelijen dan mencuri dari orang miskin,
dari orang kurang mampu dan dari orang yang membutuhkan, yang
selanjutnya menambah kocek orang-orang kaya.
Beberapa
badan amal kecil yang terlibat dengan proyek bantuan bencana Tsunami
tahun 2004 menyatakan kemarahannya di depan umum, mengatakan bahwa badan
amal besar seperti Palang Merah dan Oxfam, terlibat dalam perundingan
rahasia yang mengakibatkan sejumlah besar uang publik yang disumbangkan,
dipotong dari mereka yang terkena dampak bencana. Lihat : Red Cross Hasn't Spent $200 million Raised for S. Asian Tsunami
Pesan di sini harus jelas bagi semua.
Jangan pernah menyumbangkan uang kepada organisasi amal besar (seperti
Palang Merah), kecuali jika Anda ingin uang Anda ikut menguntungkan
ekspansi kerajaan Elite mereka dan negara polisi yang cepat berkembang
di halaman belakang rumah Anda sendiri. Cari organisasi amal independen
yang lebih kecil yang Anda tahu dapat diandalkan dan berikan sumbangan
Anda kepada mereka.
John Hamer adalah seorang peneliti geo-politik Inggris. Dia adalah penulis buku 'The Falsification of History'
*) front organization adalah sebuah
satuan yang dibentuk dan dikendalikan oleh organisasi lain, seperti
badan-badan intelijen, kelompok kejahatan terorganisir, organisasi
terlarang, kelompok agama atau politik, kelompok advokasi, atau
perusahaan. front organization dapat bertindak untuk kepentingan
kelompok induk yang tindakannya tidak dikaitkan dengan kelompok
induknya.
Front organizations yang tampaknya
independen yang terasosiasi secara sukarela atau organisasi amal disebut
dengan front groups. Dalam dunia bisnis, front groups seperti front
companies atau perusahaan shell digunakan untuk melindungi perusahaan
induk dari tanggung jawab hukum. Dalam hubungan internasional, sebuah
negara boneka adalah negara yang bertindak sebagai negara pengganti yang
bertanggungjawab bagi negara lain. (sumber: encyclopedia.thefreedictionary)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar